Sedangkan bahasa yang digunakan dalam Prasasti Kutai adalah huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. 2. Prasasti Ciaruteun. Sumber: [HOST] Prasasti Ciaruteun juga salah satu peninggalan dengan corak Hindu. Prasasti Ciaruteun sendiri di temukan pada area tepi Sungai Ciaruteun, dekat muara Sungai Cisadane, Bogor, Jawa Barat. Dimana Prasasti Ciaruteun adalah sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang berisikan barisan puisi dan cap dua kaki Raja Purnawarman. Objek Prasasti ini ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu sekitar 30 kilometer sebelah barat Bogor, prasasti ini menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Purnawarman. 2. Prasasti Kebonkopi. Prasasti ini ditemukan di kampung Muara Hilir, Prasasti ini ditemukan di pinggir Sungai Ciaruteun, Kabupaten Bogor. Selaras dengan yang dijelaskan oleh Windriati, [HOST] buku berjudul Prasasti ini beraksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuno. Meskipun prasasti ini tidak menyebutkan angka tahun, Bahan prasasti ini adalah batu andesit dengan panjang 45 cm, tebal 30 cm, dan tinggi 80 cm. Tulisannya terdiri dari 11 baris yang sebagian barisnya rusak terkikis usia. Posisinya sampai tahun berada di halaman rumah warga dan Sebutan lainnya, yaitu Prasasti Ciampea yang pertama kali ditemukan pada tahun Masehi. Pada tahun , Prasasti Ciaruteun sempat hanyut dan kembali ke tempat semula pada tahun Prasasti Ciaruteun mempunyai ukuran x cm, dengan bobot sekitar 8 ton. Pada bagian batunya, terdapat cap sepasang telapak kaki
Prasasti Ciaruteun - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Maka kali ini Keluyuran telah merangkum 10 Peninggalan Sejarah Kerajaan Tarumanegara yang wajib kamu tahu. Simak ulasannya berikut ini ya! 1. Prasasti Tugu. Prasasti Tugu merupakan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Tarumanegara yang diperkirakan telah ada sejak abad ke Batu tulis yang berada di kecamatan Koja, Tujuh diantaranya adalah peninggalan dari kerajaan Tarumanegara yang ada di kota Bogor, Jawa Barat. Sedangkan lima lainnya adalah peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya yang lokasinya dekat dengan Kota Palembang. 7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yaitu: Prasasti Ciaruteun - Bogor, Jawa Barat. Prasasti Kebon Kopi - Secara umum, prasasti Kebon Kopi I berada di sekitar Kampung Muara dan tepatnya di kawasan Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Prasasti tersebut ditemukan pada tahun saat penebangan hutan untuk perkebunan kopi. Pemilik tanah dari penemuan prasasti tersebut adalah Jonathan Rig. Penemuan Prasasti Rarkyan Juru Pangambat di Bogor. Prasasti Kebonkopi II atau Prasasti Pasir Muara atau Prasasti Rakryan Juru Pangambat adalah prasasti tertua yang menyebutkan toponimi Sunda yang ditemukan di Desa Kebon Kopi, Bogor, tidak jauh dari Prasasti Kebonkopi I dan dinamakan demikian untuk dibedakan dari prasasti pertama.. Pakar 2. Prasasti Ciaruteun. Keberadaan Prasasti Ciaruteun terdapat di tepi Sungai Cisadane, Bogor (Jawa Barat). Prasasti ini adalah peninggalan dari Itulah alasan kenapa prasasti ini juga disebut sebagai Prasasti Pasir Muara. Secara geografis, Kampung Muara terletak pada koordinat ˚41’” BT dan 06˚31’” LS. Jarak antara Kota Bogor dengan Kampung Muara ini cukup jauh, yaitu sekitar 19 km. Oleh sebabnya, kampung ini termasuk daerah yang berpenduduk jarang Adapun upaya pembangunan sungai tersebut adalah gagasan untuk menghindari bencana banjir dan mencegah kekeringan pada musim [HOST]n yang mengabadikan peristiwa tersebut, tertulis pada Prasasti Tugu yang ditemukan pada tahun , di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu, yang sekarang menjadi wilayah Keluruhan Tugu By Saifuddin Romli | Mei 30, Prasasti Ciaruteun merupakan peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara. Pertama kali ditemukan di pinggir sungai Ciaruteun.
Prasasti Jambu - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pada bagian atas Prasasti Ciaruteun, terlihat jelas gambar sepasang telapak kaki (pandatala). Konon, tapak kaki tersebut merupakan milik 1. Prasasti Ciaruteun. Peninggalan Tarumanagara berupa prasasti yang pertama bernama Ciaruteun, sesuai dengan lokasi penemuannya yakni di